Perkara Layar
Salah satu hal yang paling saya benci dari menjadi figur yang seringkali ‘ditonton’ dan masuk media adalah kesadaran saya tentang keadaan fisik saya yang jauh meningkat. Kita gampang sekali melayangkan komentar tentang kondisi fisik (atau psikis) seseorang yang tidak kita kenal di internet, tanpa menyadari apakah hal tersebut akan berdampak serius atau tidak ke target bidik ini jika suatu saat Ia membaca hal-hal tersebut.
Saya sama sekali tidak setuju dengan tanggapan semacam “ya kalau nggak siap dikomentarin orang, jangan jadi figur publik!”, karena bagi saya menjadi orang baik yang selalu mawas terhadap perilaku kita sehari-hari adalah harga mati dari hidup bersosial. Tentu, saya juga tidak sempurna, dan ada masanya saya menjadi asshole di internet – saya belajar dengan cara yang buruk bahwa hal tersebut salah, dan pada akhirnya berusaha untuk memperbaiki hubungan saya, berdamai, dan berteman dengan orang-orang yang dulu mungkin pernah saya sakiti via internet.
Pikir berkali-kali sebelum kamu memencet tombol send di layarmu.