2023 adalah momen yang aneh. Sepanjang tahun ini saya merasakan keputusasaan yang serendah-rendahnya, juga pengharapan yang nyaris delusional, keduanya dalam konteks kehidupan personal, pekerjaan, juga dalam menyikapi dunia.

Tahun ini kita diselimuti kabut yang kelam saat melihat okupasi di Gaza…

Saya ingat sekali pernah berkata bahwa sebisa mungkin saya tidak menulis album serius lagi untuk Hindia setelah menyelesaikan Menari Dengan Bayangan, karena artinya ada sesuatu yang sangat mengganggu di hidup saya yang ingin saya bicarakan.

Saya tak masalah diminta foto, terutama karena nampaknya menulis lagu yang dengan jelas mengatakan bahwa hal ini sering menjadi stressor dan menganggu psikis saya tidak memiliki pengaruh apa-apa sama sekali (padahal dinyanyikan kencang-kencang oleh penonton).

Kami Khawatir, Kawan ditulis sejauh tahun 2020; mungkin salah satu lagu pertama yang kami selesaikan untuk album ini. Ide datang malam-malam, saat itu saya sedang di perjalanan pulang sembari mendengarkan Easy milik Troye Sivan

Salah satu hal yang paling saya benci dari menjadi figur yang seringkali ‘ditonton’ dan masuk media adalah kesadaran saya tentang keadaan fisik saya yang jauh meningkat.

Banyak komentar unik yang berdatangan berbarengan dengan rilisnya ‘Masalah Masa Depan’ beberapa bulan lalu.

Saya dengan sangat naif sempat mengira bahwa perjalanan saya untuk menjadi ‘damai’ dengan berbagai hal (dan tentunya diri sendiri)

Selamat Datang di Ruang Tamu Hindia. Saya dan tim terpikir untuk membuat situs ini untuk dijadikan ruang bertutur yang lebih ‘hening’